“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima,” (al-Jami’ ash Shaghir).
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kemiskinan, dan kehinaan,” (al-Jami’ ash-Shaghir).
Rasulullah SAW sendiri senantiasa berdoa agar Allah SWT memberikan rezeki yang terbaik, sekaligus berlindung kepada-Nya dari kemiskinan. Ali bin Abi Thalib mengisahkan bahwa dirinya ditemui seseorang yang mengadukan masalah. “Saya tidak kuat melunasi utang, maka tolonglah saya.”
Ali kemudian berkata, “Maukah engkau saya ajari beberapa kalimat yang diajarkan Rasulullah SAW kepada saya? Jika engkau memiliki utang sebesar gunung pun, Allah akan melunasinya untukmu. Berdoalah:
“Ya Allah cukupilah saya dengan yang Engkau halalkan dari yang Engkau haramkan. Dan cukupkan saya dengan karunia-Mu dari selain dari-Mu,” (HR. Ahmad).
Orang yang mengadu kepada Ali tersebut tidak mampu membayar utang kepada tuannya yang sudah jatuh tempo. Artinya, dia tidak bisa mengembalikan pinjamannya tepat waktu. Dia menemui Ali bin Abi Thalib karena ingin meminta tolong, baik dengan diberi uang maupun dengan diajari doa yang berkaitan dengan keluasan rezeki. Ali kemudian mengajarinya agar memanjatkan doa serta memohon kepada Allah SWT dan tidak bersandar kepada manusia. [islampos]
0 Response to "Walau Utangmu Sebesar Gunung, Percayalah Allah Pasti Melunasinya"
Posting Komentar